Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan yang maha
esa. Berkat Rahmat dan Hidayah-Nya, makalah ini dapat diselesaikan.
Dengan dibuatnya makalah ini kami
mencoba membahas mengenai Gedung Arca Sumatra Utara. Makalah ini belumlah bisa
dikatakan sempurna disebabkan keterbatasan ilmu yang kami miliki, oleh karena
itu saran dan kritik dari berbagai pihak sangat kami harapkan.
Daftar Isi
Kata
Pengantar ……………………………………………………………………
Daftar
Isi ………………………………………………………………………….
Bab
I
1.1 Latar Belakang ………………………………………………………………
1.2 Tujuan ……………………………………………………………………….
Bab
II
2.1 Sejarah singkat Gedung Arca
……………………………………………….
2.2 Koleksi yang dimiliki oleh Gedung Arca …………………………………...
2.3 Foto Galeri di Gedung Arca
…………………………………………………
Bab
III
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………
3.2 Penutup ……………………………………………………………………..
BAB I
1.1
Latar Belakang
Alasan penulis memilih tempat ini karena Gedung Arca
ini adalah salah satu tempat yang tepat sebagai objek kegiatan pengamatan bagi
siswa dan siswi karena dapat memberi pengetahuan mengenai kenampakan bumi,
fosil-fosil manusia dan hewan prasejarah, batu-batuan dan lain-lain.
1.2
Tujuan
Untuk
mengetahui dan melihat benda-benda temuan prasejarah dan lain-lain berupa
replika maupun asli.
BAB II
2.1 Sejarah Singkat Gedung Arca
Museum Negeri Provinsi
Sumatera Utara diresmikan tanggal 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Dr.Daoed Yoesoef, namun peletakan koleksi pertama dilakukan oleh
Presiden Republik Indonesia pertama, Ir. Soekarno, tahun 1954 berupa makara.
Oleh karena itu museum ini terkenal dengan nama Gedung Arca. Museum Negeri
Provinsi Sumatera Utara terletak di Jalan H.M Joni no. 15, Medan. Jarak dari
bandara udara Polonia sekitar 3 km, dan dari pelabuhan laut Belawan sekitar 25
km. Sedangkan dari pusat pemerintahan kantor Gubernur Sumatera Utara berkisar 3
km.
Bangunan museum berdiri di
atas lahan seluas 10.468 meter persegi, terdiri dari bangunan induk dua lantai
yang difungsikan sebagai ruang pameran tetap, ruang pameran temporer, ruang
audio-visual/ceramah, ruang Kepala Museum, tata usaha, ruang seksi bimbingan,
perpustakaan, ruang mikro film, ruang komputer, serta gudang. Secara
arsitektur, bentuk bangunan induk museum ini menggambarkan rumah tradisional
daerah Sumatera Utara. Pada bagian atap depan dipenuhi dengan ornamen dari
etnis Melayu, Batak Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Pakpak, dan Nias.
Berdasarkan koleksi yang dimiliki,
Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara dikategorikan sebagai museum umum.
Sebagian besar koleksinya berasal dari daerah Sumatera Utara berupa benda-benda
peninggalan sejarah budaya mulai dari masa prasejarah, klasik pengaruh
Hindu-Buddha, Islam, hingga sejarah perjuangan masa kini. Sebagian lainnya
berasal dari beberapa daerah lain di Indonesia dan dari negara lain seperti
Thailand. Hingga tahun 2005 Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara menyimpan
kurang lebih 6.799 koleksi.
2.2 KOLEKSI YANG DI MILIKI OLEH GEDUNG ARCA
Ø MASA PRASEJARAH
Pada ruang pertama ini ditampilkan sejarah geologi mulai terbentuknya alam semesta, pergeseran benua, dan Pulau Sumatera. Sejarah alam mengenai migrasi manusia, sebaran flora dan fauna, juga mengenai kehidupan prasejarah. Koleksi yang ditampilkan meliputi replika hewan khas Sumatera, replika fosil manusia purba, diorama kehidupan prasejarah, serta beragam perkakas prasejarah.
Pada ruang pertama ini ditampilkan sejarah geologi mulai terbentuknya alam semesta, pergeseran benua, dan Pulau Sumatera. Sejarah alam mengenai migrasi manusia, sebaran flora dan fauna, juga mengenai kehidupan prasejarah. Koleksi yang ditampilkan meliputi replika hewan khas Sumatera, replika fosil manusia purba, diorama kehidupan prasejarah, serta beragam perkakas prasejarah.
Ø
KEBUDAYAAN
SUMATERA UTARA KUNO
Menampilkan jejak dari peradaban awal masyarakat Sumatera Utara, mulai dari masa megalitik tua hingga masa perundagian. Koleksi yang ditampilkan meliputi temuan budaya megalit seperti peti mati dari batu (sarkofagus), benda-benda religi berupa patung batu dan kayu, tongkat perdukunan, wadah obat dari gading, serta koleksi naskah Batak Kuno yang ditulis pada kulit kayu yang disebut Pustaha Laklak.
Menampilkan jejak dari peradaban awal masyarakat Sumatera Utara, mulai dari masa megalitik tua hingga masa perundagian. Koleksi yang ditampilkan meliputi temuan budaya megalit seperti peti mati dari batu (sarkofagus), benda-benda religi berupa patung batu dan kayu, tongkat perdukunan, wadah obat dari gading, serta koleksi naskah Batak Kuno yang ditulis pada kulit kayu yang disebut Pustaha Laklak.
Ø
MASA
KERAJAAN HINDU-BUDDHA
Peradaban Hindu dan Buddha menyebar ke wilayah Indonesia seiring dengan berkembangnya perniagaan Asia sekitar abad ke-2 Masehi. Ruang ini menampilkan koleksi peninggalan agama Hindu-Buddha yang ditemukan di daerah Sumatera Utara, diantaranya temuan arkeologi dari situs Percandian Padang Lawas dan situs Kota Cina. Benda koleksi meliputi arca batu, perunggu, pecahan keramik, dan mata uang kuno, juga sebuah replika candi induk dari Candi Bahal I.
Peradaban Hindu dan Buddha menyebar ke wilayah Indonesia seiring dengan berkembangnya perniagaan Asia sekitar abad ke-2 Masehi. Ruang ini menampilkan koleksi peninggalan agama Hindu-Buddha yang ditemukan di daerah Sumatera Utara, diantaranya temuan arkeologi dari situs Percandian Padang Lawas dan situs Kota Cina. Benda koleksi meliputi arca batu, perunggu, pecahan keramik, dan mata uang kuno, juga sebuah replika candi induk dari Candi Bahal I.
Ø
MASA
KERAJAAN ISLAM
Ruang Islam menampilkan berbagai artefak peninggalan masa Islam seperti replika berbagai batu nisan dari makam Islam yang ditemukan di daerah Barus, Sumatera Utara. Serta nisan peninggalan Islam yang bercorak khas Batak, beberapa Al Qur'an, dan naskah Islam tua yang ditulis dengan tangan. Serta sebuah replika Masjid Azizi di Medan (note: tepatnya di Tanjung Pura, Langkat; negeri kelahiran Amir Hamzah).
Ruang Islam menampilkan berbagai artefak peninggalan masa Islam seperti replika berbagai batu nisan dari makam Islam yang ditemukan di daerah Barus, Sumatera Utara. Serta nisan peninggalan Islam yang bercorak khas Batak, beberapa Al Qur'an, dan naskah Islam tua yang ditulis dengan tangan. Serta sebuah replika Masjid Azizi di Medan (note: tepatnya di Tanjung Pura, Langkat; negeri kelahiran Amir Hamzah).
Ø
KOLONIALISME
DI SUMATERA UTARA
Sebelum Pemerintah Hindia Belanda masuk dan memerintah di wilayah Sumatera, para pengusaha dari Eropa khususnya Jerman telah datang dan membuka perkebunan di Sumatera. Koleksi masa kolonial membawa kita kembali pada masa-masa tersebut, ketika kemajuan usaha perkebunan telah melahirkan Medan sebagai kota multikultur yang kaya, unik, dan menarik. Koleksi yang ditampilkan meliputi komoditas perdagangan kolonial, alat-alat, dan mata uang perkebunan, foto-foto bersejarah yang langka, model figur kolonial, serta replika dari kehidupan kota Medan tempo dulu.
Sebelum Pemerintah Hindia Belanda masuk dan memerintah di wilayah Sumatera, para pengusaha dari Eropa khususnya Jerman telah datang dan membuka perkebunan di Sumatera. Koleksi masa kolonial membawa kita kembali pada masa-masa tersebut, ketika kemajuan usaha perkebunan telah melahirkan Medan sebagai kota multikultur yang kaya, unik, dan menarik. Koleksi yang ditampilkan meliputi komoditas perdagangan kolonial, alat-alat, dan mata uang perkebunan, foto-foto bersejarah yang langka, model figur kolonial, serta replika dari kehidupan kota Medan tempo dulu.
Ø
PERJUANGAN
RAKYAT SUMATERA UTARA
Seperti halnya daerah lain di Indonesia, di Sumatera Utara telah tumbuh benih-benih perlawanan terhadap penjajah jauh sebelum kemerdekaan. Ruang perjuangan menceritakan sejarah perjuangan masyarakat Sumatera Utara sejak sebelum 1908 sampai masa revolusi fisik 1945-1949, juga ditampilkan sejarah perjuangan pers di Sumatera Utara. Benda koleksi meliputi senjata tradisional dan modern, obat-obatan tradisional, peralatan komunikasi yang digunakan melawan penjajah. Juga ditampilkan lukisan kepahlawanan dan poster propaganda masa perang.
Seperti halnya daerah lain di Indonesia, di Sumatera Utara telah tumbuh benih-benih perlawanan terhadap penjajah jauh sebelum kemerdekaan. Ruang perjuangan menceritakan sejarah perjuangan masyarakat Sumatera Utara sejak sebelum 1908 sampai masa revolusi fisik 1945-1949, juga ditampilkan sejarah perjuangan pers di Sumatera Utara. Benda koleksi meliputi senjata tradisional dan modern, obat-obatan tradisional, peralatan komunikasi yang digunakan melawan penjajah. Juga ditampilkan lukisan kepahlawanan dan poster propaganda masa perang.
Ø
GUBERNUR
& PAHLAWAN SUMATERA UTARA
Ruang ini menampilkan para pahlawan nasional yang berasal dari provinsi Sumatera Utara, juga para mantan gubernur yang telah berjasa membangun dan memajukan provinsi Sumatera Utara. Koleksi berupa foto-foto serta lukisan dari para pahlawan dan mantan gubernur Sumatera Utara.
Ruang ini menampilkan para pahlawan nasional yang berasal dari provinsi Sumatera Utara, juga para mantan gubernur yang telah berjasa membangun dan memajukan provinsi Sumatera Utara. Koleksi berupa foto-foto serta lukisan dari para pahlawan dan mantan gubernur Sumatera Utara.
2.3 FOTO GALERI DI GEDUNG ARCA
Gambar Galeri Kolonialisme Gambar Galeri Kebudayaan
Gambar Galeri Kerajaan Hindu-Buddha Gambar Galeri Kerajaan Islam
BAB III
3.1 Kesimpulan
Dengan berkunjung ke
Gedung Arca ini kami mendapat pengetahuan dan informasi tentang ilmu geologi,
budaya kuno di sumatra utara,masa kerajaan Hindi-Buddha dan lain-lain. Semuanya
berguna untuk bisa menjadi bekal dikemudian hari.
3.2 Penutup
Demikianlah
laporan yang dapat kami sampaikan. Semoga laporan hasil kunjungan ke Gedung
Arca ini bisa bermanfaat bagi kita semua. Dan kami selaku penyusun mohon maaf
jika terdapat banyak kekurangan dalam penulisan laporan ini.
CONTOH LAPORAN KUNJUNGAN KE MUSEUM
CONTOH WAWANCARA DENGAN PENGUSAHA
SENTRAL TELEPON
MUSIK KHAS MINANGKABAU
SEJARAH PT.TELKOM
ARTIKEL LAINNYA
CONTOH LAPORAN KUNJUNGAN KE MUSEUM
CONTOH WAWANCARA DENGAN PENGUSAHA
SENTRAL TELEPON
MUSIK KHAS MINANGKABAU
SEJARAH PT.TELKOM